Berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla meminta keturunan yang saleh,
sungguh merupakan salah satu perkara yang paling agung. Tapi, ini ada syaratnya, atau ada syarat-syaratnya.
[SYARAT PERTAMA]
Syarat pertama: Orang yang berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla harus berdoa dengan hati yang tunduk
dan mengakui bahwa dirinya miskin
dan butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka dari itu, disebutkan dalam firman Allah ‘Azza wa Jalla
tentang orang-orang yang berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, ketika mereka telah mencapai usia dewasa,
“Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun,
ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku,
dan agar aku berbuat amal saleh yang Engkau ridai …” (QS. Al-Ahqaf: 15)
Hamba tersebut mendahulukan ketundukan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam doanya, dengan menyebutkan nikmat-nikmat-Nya,
[SYARAT KEDUA]
lalu meminta kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar dapat beribadah dengan baik.
[SYARAT KETIGA]
Baru kemudian ia berdoa,
“… berilah kebaikan bagiku pada anak keturunanku.
Sungguh aku bertaubat kepada-Mu dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
[SYARAT KEEMPAT]
Orang tersebut menutup doanya dengan bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla,
karena orang yang bertaubat dari dosanya, akan lebih mudah dikabulkan doanya.
Ibnu Abi Hatim menyebutkan dalam tafsirnya tentang seorang yang zuhud dan wara yang bernama Malik bin Mighwal,
bahwa ia berkata bahwa Abu Mi’syar mengeluhkan anaknya kepada Thalhah bin Musharrif rahimahullahu Ta’ala.
Ia menyebutkan bahwa anaknya tidak berada di jalan yang ia harapkan dan ia sukai.
Lalu Thalhah berkata kepadanya, “Carilah bantuan dengan ayat ini!”
Yaitu firman Allah ‘Azza wa Jalla, “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku …
dan agar aku berbuat amal saleh yang Engkau ridhai dan berilah kebaikan bagiku pada anak keturunanku.
Sungguh aku bertaubat kepada-Mu dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
Thalhah rahimahullahu Ta’ala memang benar, karena doa yang paling agung
adalah doa yang disebutkan Allah ‘Azza wa Jalla dalam kitab-Nya (Al-Quran).
====
إِنَّ دُعَاءَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ بِصَلَاحِ الذُّرِّيَّةِ
لَهُوَ مِنْ أَعْظَمِ الْأُمُورِ لَكِنْ بِشَرْطٍ أَوْ بِشُرُوطٍ
الشَّرْطُ الْأَوَّلُ أَنْ يَكُونَ الْمَرْءُ دَاعٍ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ بِقَلْبٍ مُتَضَرِّعٍ
وَأَنْ يَكُونَ مُقِرًّا عَلَى نَفْسِهِ بِالْاِسْتِكَانَةِ
وَبِالْحَاجَةِ لِلهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
وَلِذَلِكَ جَاءَ فِي قَوْلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
فِي الَّذِينَ يَدْعُونَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ عِنْدَ بُلُوغِ الْأَشُدِّ
حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً
قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ
وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
فَقَدَّمَ ذَلِكَ الْعَبْدُ التَّضَرُّعَ لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ بِذِكْرِ نِعَمِهِ
وَسَأَلَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ حُسْنَ الْعِبَادَةِ
ثُمَّ بَعْدَ ذَلِكَ دَعَا فَقَالَ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي
إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
فَأَعْقَبَ ذَلِكَ بِالتَّوْبَةِ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالْإِنَابَةِ
فَمَنْ تَابَ مِنَ الذَّنْبِ كَانَ ذَلِكَ أَحْرَى بِإِجَابَةِ دُعَائِهِ
رَوَى ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ فِي تَفْسِيرِهِ عَنِ الزَّاهِدِ الْوَرَعِ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ
أَنَّهُ قَالَ شَكَا أَبُو مِعْشَرٍ ابْنَهُ إِلَى طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى
وَذَكَرَ أَنَّهُ لَا يَسْتَقِيمُ لَهُ عَلَى الْحَالِ الَّذِي يُحِبُّهَا وَيَرْضَاهَا
فَقَالَ لَهُ طَلْحَةُ اسْتَعِنْ بِهَذِهِ الْآيَةِ
وَهِيَ قَوْلُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ
وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي
إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
وَصَدَقَ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى فَإِنَّ أَعْظَمَ الدُّعَاءِ
الدُّعَاءُ بِمَا ذَكَرَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي كِتَابِهِ